Terima kasih anda adalah pengunjung kami ke :
vocational schools
Kami tunggu artikelnya kirim ke : akabee07.soft13@blogger.com

Menyoal angka 13 (Tiga belas)

Ada apa dengan angka 13? banyak orang menganggapnya angka yang istimewa, baik istimewa secara positif (mendatangkan Hoki), maupun istimewa secara negatif (mendatangkan kesialan).
Ada juga pernah kita denger film nya JET LEE (wong fe hung), sering kali dia menyebut bibi ke-tiga belas, saya juga sering memperhatikan Budi Sudarsono (striker Timnas) selalu memakai angka itu untuk nomor punggungnya. (- O iya kos ku pun di Jalan Banyu putih no. 13, bahkan NIK saya pun belakangnya ada no 13 nya, wah-wah jadi pusing, angka 13 memang terkenal ya.. -)
Ya begitulah fenomena manusia dengan keragaman pola pikir dan kepercayaannya, tentunya tidak hanya angka ‘13’ yang jadi sorotan, banyak pasangan angka lain yang bernilai istimewa di mata manusia (seperti 10{lionel Messi –sepak bola}, 46{valentino Rossi-Moto GP}, bahkan nomor polisi motor dan mobil sekalipun dianggap istimewa, he2 maaf… untuk pasang TOGEL).
Eit … tapi tunggu dulu bukan soal itu yang akan saya ceritakan tentang angka ini. Penasaran??? ikuti kisah saya berikut ini. Ingat!!! baca sampai habis. Tapi jangan kaget kalau ternyata nggak nyambung.
1
Hari itu tanggal 9 Desember 2008, pukul 08.30 s/d selesai
Pagi itu saya mulai merencanakan apa yang akan saya lakukan, belum sempat saya berfikir eh … dengan lantang teman kantor saya bersuara ‘jajan .. jajan ..’, yah simbok jajan datang tepat waktu pagi itu, memang hanya dia yang kami andalkan untuk menyambung hidup atau hanya sekedar mengganjal perut di pagi hari. Dan kebetulan makanan favoritku yang wong ndeso ini yaitu ‘arem-arem’ lagi ready stock, langsung aja tak ambil sebelum keduluan teman-temanku… Kok malah jadi cerita makanan ???gak nyambung ???
Ya udah dech langsung saja, setelah kupakai semua peralatan dan perlengkapan, langsung aku meraih kunci kontakku, langsung ku OGLENG motorku yang AD 2178 VG itu tu…, masih ingatkan? Maklum akinya udh SOAK, mau beli, mana kumampu?
Setelah beberapa lama sampailah aku di KPPN (apa ya singkatannya? Pokoknya kantor buat melayani orang yang mau laporan pajek). tetapi tunggu dulu, bukan kantor itu tujuanku, aku cuma mau nunut parkir doank, coz tempatnya teduh. tujuanku adalah ke Kantor Pos Johar (lokasinya tepat disamping KPPN), buat bayar pajak PPh 21 perusahaanku teman-teman. Yah itulah salah satu rutinitasku diawal bulan.
Dari pintu tengah aku masuk yang sebelumya melewati para ibu-ibu pengemis (maaf ya kalau agak kasar, memang anak-anaknya pada kemana tu, membiarkan ibunya meminta-minta dijalan, apa fungsinya pemerintah kok ibu-ibu kayak gitu gak disejahterakan …), pelan-pelan aku berjalan dan berbelok ke kanan kulihat angka …10, 11, 12, nah akhirnya nyampek juga aku di Loket ke 13, loket yang akan menjadi loket paling rame dan paling mboseni hari itu. Kulihat banyak tumpukan kertas di loket itu, yuph tumpukan kertas itu adalah SSP (Surat Setoran Pajak), dengan segera aku ikutan numpuk SSPku. Next aku duduk disamping pak kusir yang sedang bekerja eh bukan ding … aku bersebelahan dengan seorang laki-laki setengah baya, sambil menghela nafas aku duduk dengan perlahan, belum juga selesai kulepas nafasku, tiba-tiba bapak disampingku nyeletuk : “mau pajek mas … ?“, dengan wajah yang sedikit bingung kemudian aku menjawab : “ em … injih pak ..!”. Setelah beberapa saat aku mulai membuka pembicaraan :”rame njih pak…?” begitulah dialog berlangsung sampai beberapa lama.Isinya gak jauh dari keluhan dan ketidakpuasan atas pelayanan pajak di kantor pos itu. “Katanya suruh taat pajak, mau bayar aja sulitnya setengah mati”… sambung bapak tadi.
Betul juga sih bayangin saja, karena sistemnya ON-LINE pelayanan pajak di Kantor Pos Johar hanya mengandalkan seorang kasir dengan sebuah komputer yang terhubung ke server pusat kantor pajak, wah bisa dipastikan lemot-lemot-lemot tu aksesnya, bagaimana tidak, pada saat yang bersamaan server itu di akses diseluruh wilayah Indonesia… saking parahnya, pernah suatu saat proses untuk sebuah pembayaran pajak mencapai 10 – 15 menit, padahal yang antri ratusan orang,, APA KATA DUNIA …
Katanya loket pembayaran pajak di Kantor Pos dibuka sampai jam 12, eh jam sepuluh sudah ditutup, karena kasir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sebanyak itu karena jam 12 harus segera selesai. Eh pak pajek atau pak pos bagaimana kalau loketnya ditambahain 1 lagi ???
Kepada pejuabat-pejuabat yang berkepentingan dengan pembayaran pajak ini supaya memperhatikan nasib rakyatnya yang secara sukarela maupun terpaksa ingin membayar pajak kepada negara. Toh hasilnya untuk membayar gaji-gaji mereka juga to…
Nah kalau diiklan mereka pernah mensosialisasikan kepada rakyat untuk membayar pajak dengan kata-kata : “NGGAK BAYAR PAJAK, KOK MAU FASILITASNYA, APA KATA DUNIA”, boleh juga dong kami para wajib pajak menimpali : “LHA WONG MAU TERIMA UANGNYA, KOK GAK DIPERBAIKI FASILITASNYA”
Maaf kalau asal-asalan cuma curhat aja sih ma kalian ... Sekian ….!!!

1 Comment:

agen judi online Berkata :

bukan kah itu hanya sekedar mitos ya,,,,


Post a Comment


 

akabee 2007 | Belajar VB Lagi