REG SPASI (1)

‘REG SPASI … ‘ Bikin 40 Hari Tiada Arti

Sudah sering kan mendengar atau melihat ‘Ingin …. Ketik REG spasi XXX kirim ke 00000 ??? apa yang terlintas di benak kita ?, sebuah layanan SMS berbalas yang cukup membuat pulsa kita terkuras mulai yang bertarif Rp. 550, - s/d Rp. 2.000,- atau bahkan lebih. Ada berbagai jasa yang ditawarkan mulai dari tema-tema tentang humor, game, ringtone, undian berhadiah, motivasi diri, astrologi, sampai permasalahan cinta cie…..

Wah-wah begitu pinter ya orang cari peluang untuk mengeruk uang. Tapi bukan itu yang jadi suatu masalah yang akan kita angkat dalam pembahasan kita kali ini dan yang akan datang (-about REG Spasi-). Yah kita akan fokus pada efek samping alias dampak buruknya aja, karena dampak baiknya sudah mereka iklanin to, ngapain juga aku bantuin he2…

Yah pelan-pelan aja ya …

Yang pertama kita kupas REG spasi yang berbau ramalan, primbon, astrologi dan yang semisal dengannya, pokoke intinya tentang melihat, menebak atau memastikan nasib seseorang di masa yang akan datang. Kalau kita sering menyimak iklan-iklan yang kayak begituan tentu kita akan familier dengan sarana-prasarana yang mereka gunakan sebagai bahan untuk meramal, contohnya : nama, tanggal lahir, weton (-hari lahir seseorang dalam penanggalan jawa-), nama pasangan (-pacar, afwan bukan berarti ana mendukung pacaran lho …-), usia, banyak dech .. pokoknya.

Sebagai orang yang berakal (-yang masih sehat/waras-) dan percaya dengan ketentuan yang telah digariskan, tentunya kita dengan mudah akan mengenali bahwa hal yang demikian adalah sebuah penipuan kelas teri yang jelas dan terang. Tapi anehnya banyak pula orang yang masih tertarik dengannya. Kok bisa menyimpulkan demikian? ya karena makin subur aja tu yang kayak begitu … wah bodoh sekali mereka.

Wah capek banget ni, padahal belum pada intinya …

Langsung aja ya kita masuk pada masalah ramalan. Dalam Islam sesuatu ramalan yang tidak syar’i dan ilmiah adalah Haram hukumnya, karena mengaku atau meyakini bahwa seseorang bisa menggambarkan suatu hal yang akan terjadi (-kebaikan atau keburukan-) pada diri seseorang dimasa yang akan datang. Hal itu termasuk kesyirikan yang harus kita hindarkan.

Lalu adakah ramalan yang diperbolehkan atau bisa dipercaya, ya… ada yaitu ramalan-ramalan dari Al-Qur’an dan Sunnah tentang kejadian yang akan datang (-hari kiamat dsb-) yang sesungguhnya bukan lagi ramalan tetapi suatu KEPASTIAN yang akan terjadi, kita harus yakin itu. OK…. Yang kedua ramalan yang sifatnya ilmiah didasari oleh ilmu pengetahuan (ramalan ini lebih ke pencegahan terhadap sesuatu (antisipasi), seperti ramalan cuaca yang meminimalisir dampak bencana badai, dan berbagai macam bentuknya yang mendatangkan maslahat untuk ummat)

Bagaimana jika kedua jenis ramalan diatas dibandingkan dengan ramalan para dukun-dukun raja kibul diatas ??? masing-masing kita bisa memberikan jawaban sendiri… ramalan-ramalan tanpa dasar yang bisa menjadikan manusia ketakutan soal apa yang dia akan alami(-menurut para dukun itu-) dan kesenangan yang berlebihan (-yang sebenarnya belum tentu terjadi-).

Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa mempercayai peramal, maka dia terlepas dari apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW” (HR. Bukhari)

Yang demikian itu karena peramal mengetahui sesuatu hal yang gaib itu dengan perkiraan. Peramal dan dukun memperoleh berita tentang sesuatu itu dari setan. Hal itu sebagaimana diterangkan Rasulullah saw bahwa para dukun dan ahli nujum tersebut sama sekali tidak mengetahui hal-hal yang gaib, tetapi mereka menjadi budak setan yang menguping pembicaraan dari langit (Allah SWT), lalu setan itu memberitahukan kepada para dukun dan ahli nujum yang menjadi tuan mereka dan menambah berita itu dengan kebohongan, sehingga kenyataan yang terjadi adalah apa yang didengar oleh setan, dan orang-orang yang mendatangi dukun itu mengira bahwa dia mengetahui hal-hal yang gaib atau sebagai orang shaleh yang diberi wahyu.

Telah shahih dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bahwa beliau bersabda,

"Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari." (HR. Muslim dalam Shahihnya).

Hadits-hadits yang semakna dengan ini cukup banyak. Ucapan dari lisan yang mulia diatas aja dah cukup menegaskan betapa meruginya orang yang percaya kepada peramal dan apa yang diramalkannya demikian pula untuk orang yang sekedar bertanya walaupun cuman iseng. Oleh karenanya jangan coba-coba iseng ‘ketik REG PRYMBON’ dan yang semisal dengannya, apakah kita rela Sholat kita yang 40 hari tidak diterima, yang menjadikan 40 hari kita tidak berarti…?Jawab aja sendiri, yang udah terlanjur segera UNREG dan bertaubat kepada Alloh. OK … kita sambung lagi untuk bahasan REG spasi yang lain. Pada episode mendatang (- kayak sinetron aja-). Yang gak setuju boleh protes kok.... Salam sayang semuanya…